Penulis: Rizky Pratama Hidayat
Hujan, sebuah grup musik asal negeri jiran Malaysia yang dibentuk oleh Noh Salleh pada 2006. Saat ini, Hujan beranggotakan empat orang, diantaranya; Noh Salleh selaku guitarist serta lead vocalist, Ag Coco selaku guitarist, Azham Ahmad selaku drummer, dan Izzat Uzaini selaku bassist. Kiprah mereka dalam dunia musik sudah hampir dua windu.
Kesempatan ini, saya akan memberi opini pribadi mengenai salah satu lagu di EP (extended play) yang dirilis oleh Hujan, pada 2018. EP yang dirilis pada 11 April 2018 ini bertajuk Suria. Hasil kerjasama Hujan dengan Malaysia Airport ini berisikan 3 lagu yang diantaranya; Suria, Ada Disini, Perindu Kalbu. Pada artikel review kali ini, saya akan membahas mengenai lagu pertama di EP tersebut yang berjudul “Suria” yang berdurasi 4 menit 16 detik.
Saya menafsirkan lagu ini sebagai lagu yang didedikasikan oleh Noh dan kawan kawan untuk Negara Suria serta harapan mereka untuk Suriah agar kembali damai seperti sedia kala. Suriah merupakan negara yang terletak di bagian Timur Tengah. Saat ini, Suriah sedang berada dalam konflik panjang dengan Israel. Hal ini diperkuat oleh beberapa penggalan lirik yang akan saya kutip :
“Kau angankan semua berhenti
Dan kembali
Kembali seperti sedia kala”
Ini merupakan lirik awal pada lagu tersebut, saya menafsirkan penggalan ini sebagai harapan rakyat Suriah untuk kembali damai seperti sedia kala.
Selanjutnya,
“Harapan dalam tangisan
Walau badai datang membawa
Cemas dan hampa”
Saya menafsirkan bahwa meskipun mereka (rakyat suriah) dihadang oleh badai yang membawa cemas dan hampa, namun mereka tetap memiliki harapan yang besar.
Penggalan reff,
“Suria
Kau akan bangkit semula
Jangan kau bimbang”
Penggalan reff ini saya tafsirkan sebagai bentuk dukungan moril Noh dan kawan kawannya untuk Suriah. Dan mereka memiliki harapan yang besar agar Suriah dapat bangkit dengan semula seperti sedia kala.
Lalu bagian yang menurut saya bagian yang sangat menyayat hati,
“Yang lain hanya membisu
Kasihnya kebarat
Anak mu terbiasa dengan peluru
Tiada yang selamat
Berlindunglah kemanapun”
Bagian ini menginterpretasikan kondisi yang terjadi di Suriah saat kondisi di sana jarang disorot oleh media. Serta, kondisi penduduk Suriah yang terbiasa dengan bunyi desing peluru dan mencari perlindungan untuk bertahan hidup. Cover album EP tersebut yang menggambarkan anak kecil yang sedang bersedih dengan background di belakangnya tujuh rudal yang mengarah ke bagian bawah.

Foto: Instagram / @mohammadnohbinsalleh
Lagu “Suria” yang saya anggap sebagai lagu untuk bentuk dukungan moril kepada Suriah tersebut juga diperkuat oleh Noh Salleh selaku lead vocalist yang sering mengangkat isu konflik yang terjadi di sana di media sosialnya. Saat artikel ini ditulis, Noh Salleh baru saja menyelesaikan “Misi Ramadan Cinta Syria Malaysia”,menjelaskan Noh Salleh berangkat menuju negara di bagian Timur Tengah tersebut.